Minggu, 30 September 2018

Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) 1-2018 di Jakarta

Tahun 2018 ini merupakan tahun untuk mengawali sistem perijinan (terutama Amatir Radio) di Ditjen SDPPI menjadi e-licensing.
Tentunya dengan e-licensing ini diharapkan mempersingkat proses perijinan di SDPPI (Kominfo) dan dokumentasi proses menjadi transparan.

Saya sendiri kembali tertarik memiliki IAR (Ijin Amatir Radio) sejak pertengahan 2018 lalu, setelah IAR (Jawa Tengah) expired pada 1999 lalu.

Dengan sedikit meraba-raba karena bingung, proses awal (dari yang belum punya ijin atau ijin sudah hangus) adalah Ujian untuk memperoleh SKAR (Sertifikat Kecakapan Amatir Radio).

Berikut proses yang saya alami :
  1. Langsung mendaftar online sebagai peserta ujian di website SDPPI : https://iar-ikrap.postel.go.id.
    Tentunya harus membuat login, jika belum pernah punya login di situs ini. 
  2. Setelah mengisi biodata (termasuk melampirkan pas foto dan foto copy KTP), kita memilih jadwal ujian. 
  3. Ada jangka waktu pembayaran uang ujian, yang disetorkan melalui Bank (bisa pakai internet banking dari bank yang ditunjuk).
  4. Beberapa minggu menjelang ujian, saya dihubungi via email (yang digunakan mendaftar) untuk dapat mengikuti Bimbingan Ujian Negara Amatir Radio, di ORARI Daerah Jakarta.
    Dengan Bimbingan UNAR 2018 ini kita bisa tahu mengenai (info awal) Organisasi, peraturan-peraturan, dan garis besar materi yang akan ditanyakan dalam ujian nanti.
  5. Seminggu berikutnya, mengikuti UNAR Jakarta 2018 di Gedung Sapta Pesona, Jakarta. 
  6. Kalender belum berganti, di malam hari saya mendapat email bahwa lulus Ujian sekaligus disertakan SKAR. 
  7. Dengan berbekal SKAR (serta 6 lembar pas foto, copy KTP, dan uang iuran) saya segera mengajukan permohonan IAR + Callsign dan keanggotaan melalui ORARI Lokal/Daerah. 

Tingkat awal dari Ujian Negara Amatir Radio adalah ujian tingkat Siaga. Jika ingin naik tingkat, ada beberapa persyaratan yang harus disertakan saat pengajuan ikut UNAR.
Tingkat Pemula (di bawah Siaga) saat ini hanya dialokasikan secara khusus.

Jika dibanding dengan Ujian Amatir Radio (tingkat siaga) yang saya ikuti tahun 90an silam, saat ini lebih mudah karena tidak ada materi CW (morse). 

Apa keuntungan memiliki IAR (walau masih tingkat Siaga) ?
Ibarat radio komunikasi (HT, rig, dll) itu sebuah mobil, dibutuhkan SIM untuk boleh menggunakan/mengendarainya.
Alokasi frekuensi untuk amatir radio sangat luas dan banyak dan banyak perangkat komunikasi yang bisa digunakan di sana.
Karena frekuensi itu sumber daya terbatas dan harus berijin, penggunaan radio komunikasi dipersyaratkan adanya ijin (ada sangsi hukum jika melanggar). 

Selain IAR (Ijin Amatir Radio), ada juga IKRAP (Ijin Komunikasi Radio Antar Penduduk) yang tidak membutuhkan Ujian, dan alokasi frekuensinya berbeda dengan peruntukan amatir radio. Organisasinya adalah RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia).

Saat ini (tulisan diunggah), saya masih menunggu proses penerbitan IAR dan Keangotaan setelah lulus 23 Sept 2018 lalu. 

IAR lama saya yang sudah expired

Senin, 26 Desember 2016

Membandingkan aplikasi VoIP dari Operator Selular

http://www.sanjaya.web.id

Sejak dimulainya perkembangan jaringan 4G di Indonesia, operator telekomunikasi mulai mengembangkan juga aplikasi suara yang bisa dilewatkan LTE atau WiFi.

Pengembangan ini cukup baik, untuk mengantisipasi keterbatasan perangkat (belum tentu dapat coverage LTE atau bisa VoLTE).

Ada beberapa aplikasi dari operator selular yang sudah saya coba, untuk mengantisipasi keterbatasan jaringan mereka.

  1. Obrol : Aplikasi VoIP (Android dan IPhone) dari Indosat ini cukup simpel. Pendaftaran (Identitas) hanya menggunakan nomor Indosat yang sudah aktif/dimiliki.
    Telepon keluar memotong pulsa yang ada (tidak perlu isi sendiri).
    Dengan setting tertentu, telepon masuk ke nomor (yang didaftarkan) akan diterima di aplikasi.
    Ini sangat berguna saat roaming atau berada di tempat yang ada akses internet/wifi bagus tapi tidak ada sinyal Indosat.
    Aplikasi ini bisa diinstall di (hampir semua) handset Android dan iPhone.
    Selain pemotongan pulsa (jika telp bukan sesama Obrol), akan dikenakan biaya (terpisah) penggunaan wifi/data. Sebaiknya cari wifi gratis atau unlimited.
       
  2. Smart VoLTE : Aplikasi VoLTE ini dibuat oleh Smartfren untuk penggunaan uSIM/nomor Smartfren di handset 4G yang belum ada/mampu untuk VoLTE secara native.
    Kebanyakan handset 4G biasa hanya mengalirkan data dan akan otomatis turun ke 3G/2G (GSM) jika ada telepon/SMS.
    Pendaftaran/registrasi aplikasi ini diwajibkan terhubung di jaringan 4G Smartfren, setelah itu bisa komunikasi telepon/sms/video-call di wifi.
    Teorinya, aplikasi ini hanya bisa digunakan di handset 4G (LTE 850 dan 2300).
    Jika handset terhubung di jaringan 4G Smartfren, biaya yang dikenakan hanya biaya komunikasi (telp/sms). Akan ada biaya tambahan (terpisah, masing-masing) jika terhubung melalui wifi/paket data operator lain.
       
  3. EsiaTalk : Pada saat launching (2015), aplikasi EsiaTalk ini memiliki nomor (Esia) sendiri yang bisa dihubungi dan menghubungi telepon lain layaknya telepon biasa. Ada juga yang merupakan migrasi dari nomor Esia CDMA.
    Disediakan untuk iPhone dan Android, kualitas suara EsiaTalk (bisa saya bilang) terbaik saat itu.
    Awalnya aplikasi VoIP ini digadang-gadang untuk menggantikan Esia CDMA yang habis ijin FWAnya.
    Selain pemotongan pulsa (jika telp bukan sesama pengguna aplikasi), akan dikenakan biaya (terpisah) penggunaan wifi/data. Sebaiknya cari wifi gratis atau unlimited.
    Sayangnya, sejak matinya interkoneksi Esia CDMA awal tahun 2016 ini, aplikasi EsiaTalk ikut goyah. Beberapa kali aplikasi ini mati (tidak bisa telepon) selama berminggu-minggu.
    Dalam beberapa bulan terakhir ini, EsiaTalk hanya bisa terima telepon dari sesama EsiaTalk dan telepon keluar dengan CallerID nomor selular yang didaftarkan.
       
  4. SmartCall : Aplikasi VoIP ini bekerjasama dengan Smartfren. User akan mendapat nomor Smartfren (virtual, tanpa fisik kartu) dan wajib isi pulsa ke nomor yang diperoleh supaya dapat berkomunikasi. Nomor ini bisa dihubungi selama handset terhubung internet.
    Selain pemotongan pulsa komunikasi (telp/sms), akan dikenakan biaya (terpisah) penggunaan wifi/data. Sebaiknya cari wifi gratis atau unlimited.
Dari 4 aplikasi di atas, masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya. 
Jika sudah punya nomor Indosat dan tidak ingin repot isi pulsa ke banyak nomor, Obrol bisa diandalkan saat roaming atau tidak dapat sinyal.

Jika sedang di luar negeri (atau tempat tanpa sinyal HP) dan butuh nomor Indonesia yang baru/terpisah untuk dihubungi dari Indonesia, SmartCall bisa jadi pertimbangan.